Saat ini Rabia sudah tidak kuat lagi membendung air matanya yang sebelumnya sudah sejak tadi ingin menetes semenjak Ray dengan ragu mengakui bahwa Rabia adalah istrinya.
"Hiks.....hiks....hiks... cukup mas..., aku hanya... hiks...ingin... hiks..mengambil beberapa pakai dan barang ku dirumahnya Ayah.... hiks.....hiks... hiks...," ucap Rabia yang akhirnya menangis karena tidak kuat membendung perasaan sedih didalam hanti nya.
Saat ini Rabia tau jika Ray sedang sedih karena beru saja kehilangan Papanya, tapi Rabia juga masih punya perasaan yang tentunya akan sangat sensitif dan juga rapuh jika sampai diluar batas.
Walaupun Rabia hanya bisa menangis karena ucap Ray yang sepertinya begitu benar-benar tidak mempercayainya, padahal Rabia telah memberikan sedikit keparcayaan pada Ray.
Ray yang menghentikan mobilnya dengan cepat setelah mendengar Rabiah menagis, Ray memang bodoh saat ini telah membuat perempuan yang selembut Rabia menjadi menangis.