MKC 49
...
Gue berdiri di depan panggung, ada sekitar serratus orang yang berdiri menonton di lapangan baik lapangan sepabola atau lapangan basket. Mereka sama saja, karena dua lapangan itu saling berdekatan.
Ada terlalu banyak orang sehingga gue tidak sanggup mengenali mereka semua. Ditambah langit terlalu cerah dan cahaya matahari menyilaukan mata. Memaksa salah satu tangan gue bergerak diatas kepala untuk menutupi mata.
Sebelum gue beraksi, gue menarik napas panjang. Mengisi paru-paru dengan penuh oksigen. Bersiap-siap menghadapi kenyataan jika penonton tidak suka akan suara gue yang enggak bagus-bagus amat.
Gue menengok kearah Andi dengan gitarnya. Andi langsung mengangguk cepat, pertanda kalau dia sudah siap dengan iramanya sendiri. Giliran gue yang harus percaya diri dengan suara sendiri.
Anggi :
Sworo angin - Suara angin
Angin sing ngreridu ati - Angin yang menggoda hati