MKC 226
...
"Harusnya elo tahu kalau gue tidak bisa berenang dengan baik, kan?" balas gue sinis.
"Maka dari itu, sini gue ajarin sampai bisa." balas Jono masih mempertahannya senyum padahal mulutnya sudah kisut seperti jeruk purut.
"Enggak." lanjut gue tetap tidak mau.
Kalau saja gue masih menganggap Jono seperti teman mungkin akan gue pertimbangkan, namun sekarang status hubungan kita sudah berbedai naik satu level lebih berbahaya. Gue tidak menjamin tidak ada kontak fisik yang menimbulkan perasaan berlebihan setelahnya.
"Kenapa? Takut gue apa-apain?" kekeh Jono seperti sedang berusaha menebak apa yang ada di dalam pikiran gue.
"Itu tahu, masih juga bertanya." omel gue berusaha beranjak keluar dari air kolam yang mulai dingin.
Tiba-tiba Jono meraih kaki kiri gue hingga gue tidak bisa bergerak. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan bagi gue secara pribadi, dan gue juga tidak mungkin menceburkan diri ke dalam kolam menyusul Jono.
Gue tidak sebodoh itu, Jonathan!
