MKC 203
...
Istirahat siang gue langsung ke kantin untuk memulihkan tenaga dalam setelah ulangan yang paling menguras otak. Gue baru kali ini bertemu guru killer yang memberi soal lima namun minta jawaban esai minimal satu lembar dari setiap soal.
Guru PKN itu sepertinya termasuk golongan garis keras penerapan persatuan Indonesia garis keras. Gue harus menjelaskan secara rinci arti dari setiap sila dari Pancasila. Belum lagi ulangan matematika dengan hitung-hitungan yang aduhai.
"Sumpah, hari ini ulangan rasa ujian." gerutu Budi yang duduk disamping gue."
"Tumben mikir, biasanya elo enggak pernah kasih jawaban." cetus gue santai.
Ada banyak hal yang harus gue perhatikan selain memikirkan nasib ulangan Budiman yang terancam dapat nilai nol besar. Gue kelaparan dan otak gue terasa terbakar disaat yang bersamaan.
"Budi, elo tahu ujian yang paling mengerikan dan enggak bisa diulang meski elo ingin?" sahut Amad yang ternyata duduk di sebelah Budi.