MKC 190
...
"Nggi, elo sadar kalau Jono yang sekarang enggak bisa diajak main-main? Karena elo sudah tolak dia dua kali dan jika yang tadi elo bilang meski hanya sebatas candaan tidak serius pun akan Jono anggap nyata?" teriak Anna seperti sedang memarahi gue.
Sedangkan gue hanya bisa menutup wajah sendiri dengan kedua tangan dengan kalut. Jika hari ini adalah mimpi buruk maka hari esok adalah kiamat kecil bagi gue! Tidak ada orang yang mau membela salah omong gue.
"Oke. Jadi sudah diputuskan gue akan terima Anggi sebagai pacar gue karena dia maksa supaya gue mau bujuk Pak Bram untuk cabut tuntutan 10 tahun penjara. Elo saksinya, Annalia." Jono mengatakan kalimatnya cukup keras, membuat telinga gue panas.
Dari nada suaranya, gue bisa menangkap pesan kemenangan Jono sebab berhasil mempeprdaya gue yang sedah terluka begini. Tetapi, seorang Anggi Sekar Arum tidak semudah itu menyerah begitu saja. Gue tidak akan begitu saja mengakui Jono sebagai pacar, istilah yang membuat gue mual.
