MKC 186
...
Jangan tanya gimana rasanya dioperasi! Yang jelas dokter sengaja memasukkan pen diantara tulang kaki gue yang retak supaya bisa kembali menyatu dan dalam waktu yang telah ditentukan pen tersebut akan diambil kembali.
Yang artinya gue akan kembali dioperasi. Namanya operasi pengangkatan pen! Namanya operasi itu tidak ada yang pernah enak. Musti puasa dulu.
"Bu, Anggi pusing. Mau tidur dulu ya." Suara gue terdengar mengambang tidak jelas di telinga gue sendiri. Seperti bukan suara gue tetapi berasal dari mulut gue.
"Iya, nak." Balas ibu pelan. Mengusap ujung kepala gue lembut lalu meninggalkan gue sendirian lagi.
Ayah, tentu saja kerja dan secara bergantian dengan ibu menjaga gue. Ditambah tidak kami tidak ada saudara yang bisa diminta tolong sehingga mau tidak mau membuat kedua orang tua gue bergerilya secara bergantian hanya untuk menjaga gue.
Kami hanya bertiga dan saling menjaga satu sama lain.
