MKC 143
...
Jadi ceritanya gue sedang mengadu pada rumput yang bergoyang di belakang kanting yang sudah sepi. Latihan badminton baru saja selesai dan gue enggak bisa konsentrasi karena Lestari terus mendesak gue untuk jawab padahal sudah gue kasih jawaban yang benar.
Kebetulan juga cuaca sangat enak buat berlama-lama sendiri di pinggir sawah yang menghijau. Gue juga jadi teringat sama Santi dan buru-buru telepon cewek itu untuk datang kemari temani gue yang bosan.
"San, elo lagi sibuk enggak?"
"Maaf, mba Anggi. Santi ada urusan temani ibu kondangan di rumah saudara." balas Santi lalu mematikan sambungan telepon.
"Nasib jadi anak bolang, gini amat sih. Amad ajah enggak gini-gini amat hidupnya." gerutu gue terus ngomong sama bunga ilalang yang sejak tadi sibuk bergoyang ke sana kemari tanpa mau berhenti.
"Ngomong sama siapa, Nggi." ini dia, suara dari orang yang sejak tadi sengaja gue hindari.