Chereads / The Queen for Halvier / Chapter 5 - day xxxx

Chapter 5 - day xxxx

Sudah hampir seminggu ini jaehwan di istana, ia benar-benar sangat populer dikalangan orang dalam istana. Keahliannya yang membuat semua orang kagum, ya walaupun tidak sedikit juga yang tidak menyukainya tapi jaehwan tak peduli. Keterampilannya dalam segala hal menjadi pusat perhatian mulai dari memasak,berkuda,memanah, berburu dan meracik obat herbal. Kurang apalagi jaehwan di mata semua orang?

Hari ini jaehwan tidak ada jadwal jadi ia hanya bermalas2an didalam kamar , pandangan jaehwan pada atapnya berubah sendu saat mengingat beberapa malam lalu ia bertemu dengan oppa tercintanya.

~

Flashback

Jaehwan sedang mencari tanaman-tanaman beracun karena ia ingin membunuh tikus yang berkeliaran di kediamannya.

"Heol! Narsha , lihat ini jamur beracun" hanya menoleh senang dan kembali memetiknya.

"Nona, hati-hati aku takut nona terkena pecahan kaca" khawatir narsha.

"Kalaupun terkena pecahan kaca hanya berdarah narsha bukan koma. Hahaha" ujar jaehwan bercanda senang malam ini . Tanpa ia sadari narsha didekati oleh rombongan raja yang melewati dan tak sengaja melihat jaehwan yang bergelut ditengah tanaman liar yang panjang, hampir tak terlihat karena tubuh jaehwan yang kecil terselundup dalam tanaman liar tersebut.

Narsha hanya menunduk melihat wajah dingin minhyun memandang nonanya dengan tatapan heran.

"Apa yang kau lakukan?" Ujar minhyun.

Jaehwan kaget, dan melihat yang mulia raja ada didepannya.

"Yang mulia?"

"Semoga panjang umur yang mulia raja" jaehwan membungkuk.

"Hm.. aku tanya kau sedang apa?" Minhyu n mendekati jaehwan yang terlihat kacau karena skrng baju jaehwan kotor dan rambutnya sudah tak tertata rapih, mungkin karena rambutnya sering tersangkut di tanaman liar dan tinggi itu.

"A-aku hanya.. mencari tanaman beracun yang mulia" ucap jaehwan sambil menunduk karena sekali lagi minhyun menatapnya dingin sama seperti setiap mereka bertemu, membuat jaehwan tak sanggup menatapnya.

"Untuk apa?" Minhyun celinguk melihat tangan jaehwan yang memerah karena sengatan atau tusukam tanaman liar

"Ada banyak tikus dikediaman ku yang mulia, jadi aku akan membuat racun yang akan ku taruh di setiap pelosok kediaman ku" melihat minhyun, Jaehwan sekarang bisa menatap minhyun.

Jaehwan sebenarnya juga bersikap dingin kepada minhyun tapi ia harus membutuhkan beberapa menit untuk membuatnya bisa dingin didepan pria tercintanya. Tapi knp ia justru seperti gadis kecil yang terlihat manja pada saat ingin diomeli oleh ayahnya? Ah jaehwan sudah tak bisa berpura-pura dingin pada minhyun.

"Kenapa tidak bilang pada pengawal? Kenapa kau mengerjakannya sendiri? Mereka itu ada untuk kau gunakan, jaga sikap mu kau itu calon ratu" kata pedas minhyun terlepas begitu saja walaupun minhyun tidak ingin berkata seperti itu.

Jaehwan menunduk, ia mendongak. Menarik nafas dan memandang pria didepannya ini

"Selama saya masih bernafas dan memiliki tangan serta kaki saya akan melakukan hal kecil sendiri. Dan lagi, saya akan mulai menjaga sikap seperti yang mulia katakan. Terimakasih, saya pamit undur diri" ucap jaehwan bergetar dengan mata berkaca meninggalkan minhyun yang terpaku.

Minhyun tau dia menyakiti hati gadisnya, tapi ia hanya kesal apa yang dikerjakan para pengawal di kediaman jaehwan samapi membiarkan jaehwan malam-malam mencari tanaman liar?

Minhyun menghampiri kediaman jaehwan.

"RAJA TIBA" itulah teriakan lantang pelayan di kamar jaehwan.

Jaehwan yang mendengar itupun langsung bangun dan panik, ia sudah mandi dan memakai baju tidur serta rambutnya tergerai membuat jaehwan terlihat cantik natural yang jarang wanita dijaman ini ada.

Jaehwan duduk dan menyambut minhyun.

"Aku mengganggu mu?" Tanya minhyun. Melihat jaehwan seperti ini benar-benar membuatnya terkagum. Tuhan sunggu tak adil semua keahlian bahkan kecantikan ada pada wanita dihadapannya saat ini.

Jaehwan mengangguk.

"Hahaha" tawa minhyun.

"Jae, maafkan aku. Tadi aku tak bermaksud seperti itu." tangan minhyun tergerak untuk mengangkat dagu wanita cantik miliknya.

Jaehwan mengalihkan pandangannya.

"Aku kesal pada oppa, kenapa oppa marah padaku? Kenapa?apa karena aku menghalangi mu untuk tidur dengan wanita lain? Atau Apa karena ada wanita baru yang sudah mengisi hatimu? Apakah tak ada satu tempat kecil yang bisa aku tempati di hati mu? " jaehwan menangis. Hatinya sangat sakit.

"Jae kita sudah membahas ini." Minhyun menatap jaehwan intens.

"Ya! Aku tau. Aku tahu aku hanya akan menjadi simbol untuk mu. Tenang saja oppa, aku tidak akan mengganggu mu. Aku akan menjadi ratu yang baik juga. Jadi lebih baik oppa pergi dari sini. Aku takut wanita itu melihat kau ada disini dan marah pada mu" ujar jaehwan tenang tapi nadanya bergetar.

Minhyun menghela nafas kasar. Gadisnya sangat keras jika sudah membahas ini.

"Hm" minhyun beranjak tapi ia mulai naik pitam ketika gadisnya berbicara lagi.

"Beberapa tahun lagi atau 5 tahun lagi oppa. Aku akan membuat seolah-olah aku sakit dan mati, saat itu tiba aku akan merubah nama ku. Aku tidak bisa hidup melihat pria yang kucintai bersama wanita lain. Setelah itu aku akan memulai hidup baru dan bersama laki-laki lain seperti dirimu yang bersama wanita lain" ujar jaehwan mengalihkan pandangannya dari minhyun.

Beberapa detik berlalu

Setelah Tak ada jawaban, hanya suara barang2 yang dilempar oleh minhyun . Minhyun mengamuk. 'Jaehwan tak boleh pergi! Jaehwan milikku! Tak ada yang boleh memilikinya' itulah pikiran minhyun. Ia memanggil pelayan dan menyuruh mereka mengunci pintu kediaman jaehwan rapat dan menjauh dari kediaman itu.

Minhyun menghampiri jaehwan, amarahnya memuncak.

"Kau tak boleh kemana-mana! Tempat mu disini . Dengar?! Kau akan tetap berada disini bersama ku. Camkan itu!" Minhyun mulai mencumbu jaehwan yang menangis dalam diam karena melihat laki-lakinya sudah seperti kehilangan kendali.

Jaehwan pasrah karena bagaimanapun minhyun calon suaminya jadi pantas jika minhyun melakukannya. Tapi yang membuat jaehwan sedih adalah, dia bukanlah wanita satu-satunya yang minhyun tiduri malam ini.

End flashback

.

.

.

.

Besok adalah hari pernikahannya dengan minhyun. Semenjak hari itu minhyun tak pernah berbicara dengannya, membuktikan bahwa pikiran jaehwan itu benar jika minhyun akan menganggapnya sama dengan para jalang yang ia tiduri. Sungguh hancur hati jaehwan sekarang.

.

.

Hari pernikahan pun terjadi dengan baik dan lancar ia tersenyum dan memasang ekspresi andalannya kepada semua orang dan membuatnya berhasil dengan sandiwara itu.

Minhyun tau bahwa istrinya sangat pandai bersandiwara. Jaehwan sangat cantik.

Bukan tanpa alasan ia mendiamkan jaehwan, ia memang akhir-akhir ini sibuk untuk mempersiapkan pesta kerajaan untuk menyambut buah hati milik adiknya hwang jihoon yang ia sebut keponakan dan mengurus para pemberontak yang berani berbicara buruk soal istrinya dan juga perempuan yang merek sodorkan di hadapan minhyun. Minhyun geram dan membuat mereka mati ditangannya tanpa ada seorang pun yang tahu kecuali jisung dan kematian orang yang minhyun bunuh adalah kematian misterius karena minhyun membuat mereka seolah kabur dri istana. Jisung ada dilokasi saat melihat calon menantunya kesetanan karena para menteri yang seperti menjajahkan putrinya sendiri kedepan minhyun. Minhyun lebih terlihat seperti iblis saat ada satu menteri yang bilang bahwa jaehwan adalah wanita jalang dan juga tak bisa hamil.

Menurut minhyun tak apa tak bisa hamil, tapi dengan ia menyebut jaehwan adalah jalang membuat nya naik pitam dan menggorok kejam leher pria tua itu. Jisung yang melihat calon menantunya seperti itu membuat ia sedikit takut dan lebih banyak terharu. Sebegitu cinta kah minhyun pada jaehwan? Tapi mereka malah perang dingin satu sama lain. Dasar anak muda .

.

.

.

Jaehwan dan minhyun sudah berada dikamar. Jaehwan hanya bisa terdiam melihat minhyun yang masih sibuk di meja kerja samping kamarnya. Seharusnya ini akan menjadi malam pertama yang indah tetapi mengapa semuanya hambar?

Minhyun pun sebenarnya tidak bekerja ia hanya ingin melihat istri cantiknya dari sudut yang pas. Betapa indahnya jaehwan, dan cita-citanya terkabul dengan jaehwan yang sudah menjadi istrinya.

Jaehwan melangkah kedepan minhyun, dan duduk dihadapan pria itu.

"Yang mulia, kenapa anda tidak tidur?" Tanya jaehwan lembut.

"Mau kubuatkan teh?" Tanya jaehwan lagi.

"Jika kau membuat teh nya di dapur, tidak perlu. Tetaplah disini istri ku" jawab minhyun sambil mengusap tangan jaehwan.

"yang mulia, tidak baik bergadang. Ayo tidur" jaehwan berjalan ke kasurnya dan tersenyum merona. jaehwan benar-benar membuat minhyun tertegun dan mengangguk.

"Istriku" panggil minhyun.

Minhyun mulai mencumbu istri cantiknya, memulai malam pertama mereka yang sangat indah. Walaupun mereka pernah melakukannya tetapi mereka menganggap malam pertamanya adalah hari ini. Minhyun tak peduli jika jaehwan tidak memberikannya keturunan, karena dengan memiliki jaehwan saja minhyun sudah sangat bahagia. Ia tak peduli jika tetua menyuruh ia untuk menghamili wanita-wanita jalang itu. Asal mereka tak pernah menyentuh jaehwan maka minhyun akan bersabar.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc