Chereads / The Queen for Halvier / Chapter 6 - thanks

Chapter 6 - thanks

Jaehwan hanya duduk dikediamannya dengan anggun, dia tau para tetua akan menanyakan soal kemandulan turunan yang banyak diperbincangkan. Dan fakta bahwa ia adalah anak dari saudagar ternama di halvier yang keluarganya di bantai dan ia satu-satunya yang selamat dan diadopsi oleh paman yang sekarang berubah sebagai ayah tercintanya, tak bisa dianggap angin lalu. Karena dengan ia menjadi ratu terungkaplah lagi beberapa rumor yang dulu pernah ada.

Satu dari rumor dia yang selamat dari pembantaian itu adalah keturunan dari keluarga jaehwan yang mandul, dan itu yang jaehwan pikir membuat para tetua menekuk wajah mereka saat pernikahannya dengan raja mereka, walaupun sebenarnya jaehwan tau mereka sangat senang memiliki calon ratu seperti jaehwan. Sejak awal jaehwan menunjukan sisi yang sudah ia pelajari dari mendiang ayahnya dan jisung ayah angkatnya bahwa wanita pun bisa bisa menjadi orang yang disegani dalam segala hal bukan hanya laki - laki yang di segani tetapi wanita pun juga bisa.

Jaehwan sudah kenyang akan pelajaran itu, mungkin itu juga yang membuat dirinya jarang memiliki teman. Karena mungkin jaehwan jika dihadapan orang lain yang belum ia kenal jaehwan akan menjadi wanita anggun yang glamor namun elegan yang mungkin teman-teman dirumahnya berpikir bahwa derajat jaehwan sangat berbeda dengan mereka.

Jaehwan hanya tertawa jika memang yang ia pikirkan benar, karena semua itu salah besar. Jaehwan itu wanita yang menyenangkan tau , buktinya ayah dan keluarganya sangat menyayangi jaehwan karena sifat jaehwan yang seperti gadis kecil yang selalu ingin dimanja.

Jaehwan itu gadis kebanggan di klan yoon asal kalian tahu >< saat jaehwan lahir ia sudah diberkati kecantikan yang tak bisa dibilang biasa di kalangan putri bangsawan. cantik dan juga berbakat itulah yang keluarganya banggakan dari jaehwan. jadi walaupun ia tak menjadi ratu pun jaehwan selalu menjadi pusat perhatian dimana pun.

"Narsha, apakah raja ada di ruang kerja nya?" tanya jaehwan lembut.

"iya yang mulia, apakah anda ingin kesana?" narsha menghampiri lady nya

"bolehkah aku jalan- jalan malam ?" jaehwan melihat keluar jendela

"hmmm.. boleh jika aku ikut serta" senyum narsha mengembang melihat ladynya yang tersenyum sangnat cantik.

"ayoo!!!" jaehwan melingkarkan tangannya di tangan milik narsha

"Yang mulia, anda tidak boleh menggandengku seperti ini" tanya narsha yang panik saat mereka sudah keluar dan banyak pengawal dan staff istana yang berlalu lalang.

"kau itu teman ku! bukan pengawal. ingat itu" ucap jaehwan dengan suara lembut tapi ada makna yang di tekan oleh jaehwan.

"bagaimana seorang teman bisa berjarak 25 tahun dari temannya" sindir narsha saat ia tahu lady nya ingin ia menjadi temannya.

"aku lupa. kau kenapa sensitif sekali?" jaehwan sangat manja malam ini

Jaehwan berlari saat sampai di taman milik istana yang sangat cantik disana. banyak sekali tanaman yang unik bahkan ada tanaman beracun dan juga tanaman untuk obat obatan.

"langit indah ya?" menatap narsha dengan nanar

"engkau kenapa lady ku?" narsha menghampiri

"apakah angin menyukaiku hingga angin terus menerpa ku ? aku bingung aku tidak tau seperti angin itu, tapi kenapa angin terus menghujam ku sampai rasanya aku tak ingin berdiri kembali narsha?" jaehwan duduk dikursi itu.

"jika kau tak ingin di tembus angin, maka kau harus bisa menjadi langit yang takl pernah tersentuh apapun, lady" narsha berdiri di samping jaehwan yang terduduk.

"kau benar, kenapa aku lupa? aku ini adalah langit. jika aku mau aku bisa memberikan hujan untuk menghapus angin tak terlihat itu." senyum jaehwan kembali dan menatap narsha berbinar.

"terimakasih narsha" ucap jaehwan tulus.

"it is my pleasure , ma lady"

.

.

.

.

.

.

"YANG MULIA RAJA TIBA"

teriakan yang jaehwan ketahui sebagai pemberi tahu bahwa akan ada yang datang di kediamannya.

Jaehwan berdiri dan menyambut rajanya,

"Semoga panjang umur yang mulia!" ucap jaehwan dengan penuh kelembutan.

"ya, ratuku. apa yang sedang kau pikirkan? Kemana saja kau beberapa bulan ini?" tanya minhyun to the point

"saya sedang merajut kain warna yang datang pagi ini, ada apa yang mulia" jelas jaehwan dan bertanya

"maafkan aku ratuku, aku mengabaikan mu beberapa bulan ini" minhyun menyembunyikan rasa cemasnya pada ratunya.

"it's okay Ma Lord" senyum jaehwan meneduhkan hati minhyun.

"Yang mulia, aku ingin menyampaikan sesuatu" jaehwan menunduk membuat minhyun waspada

"Jika kau ingin melaksanakan keinginan yang kau ucapkan pada ku malam itu, maaf saja aku tak bisa membiarkan itu. bahkan untuk membuat mu kembali aku akan membuat keluarga mu menderita ratu!!" minhyun menaikan nada suaranya yang membuat jaehwan menunduk takut.

"bukan itu yang mulia" jaehwan masih menahan air mata nya yang akan terjatuh tapi tak bisa dengan suara bergetarnya karena takut dan sedih.

"lalu apa?" tanya minhyun dengan menggebu dan menatap tajam wanita cantik didepannya.

"ak- a.. kuu .." jeda lama yang membuat minhyun penasaran.

"kau kenapa Ratu jaehwan" penekanan ada disuara minhyun jaehwan pun tau itu pasti.

"aku hamil yang mulia, itu lah yang membuat ku tak keluar kediaman beberapa bulan ini. jaehwan menunduk sedih taku bila sang raja tak suka dengan berita kehamilannya.

"apa?" wajah minhyun berubah kaget.

"Ratuku kau sedang tidak bercanda bukan?" suara kaget dan juga senang di campur adukan oleh minhyun sehingga jaehwan mengangkat wajahnya dan mengangguk bingung

"Yang mulia, apa kau tidak suka?" suara jaehwan semakin bergetar

Minhyun hanya menghampir ratu nya dan memeluknya erat dengan perasaan campur aduk. kaget, senang , sedih dan juga puas. sedih karena ia mengetahui bahwa istri nya ini mengandung setelah beberapa bulan.

"jaehwan-ah.. kenapa baru memberitahu oppa sayang?" ucap minhyun memeluk isttri tercintanya.

"selama ini aku berfikir bahwa seorang laki-laki yang menikahiku hanya ingin status bukan keturunan. jadi..." jaehwan menangis terharu dan senang tapi tetap terisak karena masih tersisa ketakutannya tadi.

"dasar wanita bodoh. mana mungkin aku tak mau keturunan dari wanita yang aku cintai bahkan sebelum aku menjadi putra mahkota" minhyun menangkup wajah jaehwan dan mengecup bibirnya lembut.

"a- apa .. kata mu oppa?" jaehwan mendongak kaget

"apa? kau cinta pertamaku asal kau tahu saja, " minhyun melepaskan pelukannya dan berjalan menuju jendela yang menampilkan keindahan langit malam.

"kenapa kau kejam yang mulia?" jaehwan kembali memanggilnya dengan formal membuat minhyun menoleh.

Jaehwan terjatuh dan menangis sejadi jadinya, ia meraung sebisanya. kenapa malam ini sangat menyebalkan sekaligus membahagiakan selama hidupnya? dia mencintai minhyun saat ia berumur 10 tahun dan sudah 10 tahun juga ia memendam perasaannya terhadap minhyun di 20 tahun masa hidupnya.

Setiap malam ia ber do'a agar minhyun melihat kearahnya. bahkan ia pernah ber do'a agar minhyun tidak menikah tapi ia membatalkan do'anya. konyol bukan? karena kata ayahnya jika dia memang mencintai pria itu cukup mendo'a kannya bahagia saja. dia memeras perasaanya agar bisa memendam rasa cintanya.

jaehwan menolak lamaran dari semua pria yang baik terhadapnya untuk minhyun,berdiri dengan pendiriannya bahwa minhyun akan menoleh kearahnya dia menolak lamaran dari laki-laki yang sudah 4 tahun bersamanya untuk membahagiakan jaehwan ditengah rasa sakit hatinya karena minhyun. saat jaehwan menolaknya untuk ke 5x nya pria itu pergi dan menikah dengan gadis pilihan orang tuanya . saat itu jaehwan sudah tak ingin mengenal cinta lagi.

bahkan saat laki-laki itu menikah membuat perasaan jaehwan teralihkan dari minhyun lagi dan memulai hidup normalnya dengan penyesalan karena ia melepaskan pria yang mencintainya demi pria yang ia cintai.

dan tanpa ampun tuhan mengerjainya dengan membuat perjodohan dengan sang raja yang ia yakini bahwa sang raja hanya terpaksa oleh para tetua jelek itu.

sekarang, mimpinya tercapai..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Minhyun mencintainya, bahkan sekarang ia sedang mengandung buah hatinya bersama minhyun serta putra mahkota untuk kerajaan ini .

.

.

.

Tbc