Perbentengan Seluyut. Malam hari.
Seorang pelayan laki-laki berjalan menyusuri lorong kastil yang sepi. Pelayan itu terus berjalan sendirian dan sesekali akan bertemu pengawal yang berjaga untuk berpatroli. Pada lantai dua kastil dan di ujung lorong, pelayan itu berhenti dan mengetuk pintu sebelum mendapat izin masuk.
Setelah terdengar sahutan untuk menyuruh masuk, si pelayan masuk dengan menundukkan sedikit kepalanya. Ketika pelayan itu masuk beberapa langkah, dari sudut mata kirinya ia dapat melihat sesuatu berdiri. Lebih tepatnya bersembunyi dibalik bayangan lemari, ketika lelaki itu melirikan matanya untuk melihat lebih jelas jika itu bukanlah sebuah penampakan tak kasat mata.
Untungnya si pelayan berjalan menundukkan kepala, sehingga tidak terlihat jika dirinya melihat sosok yang bersembunyi karena kedatangan dirinya di ruangan itu. Selain itu si pelayan juga tetap bersikap tenang saat meletakkan cangkir teh dan satu piring kecil berisi kue kering.