Madi melirik Cil yang terlihat santai seolah sedang berjemur matahari pagi dengan tiduran di atas jerami. "Tuanku sebagai keturunan langsungnya apakah juga memiliki hal yang sama?!"
Pandangan setiap mata segera tertuju pada Cil karena perkataan Madi.
Cil yang menyadari dirinya diperhatikan, menunjukkan dirinya dengan tangan kanan. "Eh... kenapa?" karena dirinya tidak memiliki kemampuan seperti yang diutarakan Madi dan Tan.
"Oh ya, Tuanku pernah merasakan perasaan damai dan tenang di daerah Siak, apakah ada hubungannya?!" Tan teringat kejadian satu setengah tahun lalu di wilayah Siak untuk mencari tanaman obat.
Si Hitam mengangguk sekali. 'Sedikit banyak, ya! Tapi kemampuan itu berbeda pada setiap orangnya. Tuanku adalah keturunan pertama yang mampu memanggil dan berbicara langsung dengan kami berdua dengan sangat mudah! Insting alami dalam merasakan aura tanpa perlu konsentrasi juga salah satunya.'