Wirata terus meraung karena kesakitan yang luar biasa. Jantungnya terasa panas dan perih selain rasa sakit yang teramat sangat sakit! Lebih sakit dari pada ketika kepalanya terpenggal. Wirata merapal mantera agar tangan kirinya bisa cepat pulih dan bisa melakukan perlawanan untuk melepaskan dirinya.
Dalam putus asa lambatnya pemulihan walau telah merapal mantera, Wirata terus meraung dan tanpa terduga oleh Madi, Wirata yang terus meraung mengangkat kepalanya lebih tinggi dan menggigit tangan Madi yang menikamkan keris.
Madi refleks melayangkan tinjunya pada wajah Wirata agar gigitannya terlepas seketika, namun gerakan refleks itu telah melepaskan tangan kanan Wirata yang balik menahan tangan kiri Madi sehingga ia bisa menggigit lebih kuat hingga mengeluarkan darah walau hanya beberapa detik sebelum terlepas gigitannya.