Datuk Laksamana dan rombongannya memasuki kapal patroli Laksamana Nuad dari bagian depan kapal. Para awak kapal memberi hormat dan jalan untuk orang nomor satu di angkatan laut. "Kapal yang cukup rapi."
Rombongan itu terus berjalan ke arah buritan. Di ruangan penyimpanan senjata, Datuk Laksamana terdiam dan menahan nafas melihat peti-peti senjata sitaan milik bangsa asing.
Laksamana Nuad menutup mata karena akhirnya ia ketahuan menyimpan senjata sitaan.
Datuk Laksamana berpaling melihat kepada Laksamana Nuad. "Kenapa ada senjata sitaan? Bukankah kapal ini sudah lebih seminggu di sini?"
Laksamana Nuad membuka mata dan menahan nafas sesaat sebelum menatap Datuk Laksamana yang kini berdiri tepat di hadapannya. Namun hanya diam menatap.
"Untuk apa kapal patroli menyimpan senjata sitaan dalam jumlah banyak?!"
Laksamana Nuad tetap diam.