Sesuai janjinya pada Mai, Madi menjemput gadis itu dan membawanya ke kastil untuk naik perahu dari belakang kastil. Hanya saja, penghuni kastil yang asal Johor itu geleng kepala melihat Madi membawa anak gadis orang dengan santainya.
"Jangan terkejut begitu? Gadis inikan Mai, dia baru saja pulang kemarin. Apa kalian lupa dengannya?" ucap Madi ketika melihat Datuk Laksamana, Puan Pong, Tan dan Nahkoda Malin yang sedang duduk santai di taman samping kastil menikmati pemandangan pagi yang sudah cerah jadi terheran melihatnya datang bersama Mai.
Tan tentu saja tidak lupa, dan sangat tahu sahabatnya itu sebenarnya sulit dekat dengan seorang gadis. Jadi jika Madi yang justru mengajak gadis itu jalan dan tak risih dengan gadis itu artinya... "Apa kamu sungguh menyukai Mai?" Tan berbisik.
Madi tertawa kecil mendengar bisikan Tan dan balas juga berbisik. "Kalau saya tak suka tidak mungkin saya mau mengajaknya jalan."
"Maksud saya itu dalam artian yang lebih serius!"
