Pagi begitu selesai sholat subuh berjamaah. Di atas geladak kapal, Nahkoda Malin melakukan rutinitas hariannya. Duduk bersila dengan ke dua tangan memegang lutut. Sambil mengajari Cil tentang ilmu pernafasan tenaga dalam yang dapat meningkatkan konsentrasi dan melatih kemampuan insting alami Cil yang belum terlatih.
Nahkoda Malin juga mengajak Madi latihan bersama, agar mempercepat proses penyembuhannya.
Di saat Nahkoda Malin memberi arahan pada Cil, Madi dan Tan, tiba-tiba saja Cil terbatuk lalu memuntahkan sedikit darah yang berwarna kehitaman.
Tan bergerak cepat menghampiri Cil yang terlihat baik-baik saja setelah memuntahkan sedikit darah.
"Tampaknya itu sisa racun beberapa hari lalu. Yang membuat Tuan Cil terkadang turun-naik panasnya. Andai saja salah satu dari kita bertiga yang menelan racun itu... sudah dipastikan kita hanya tinggal nama saja! Memang sebuah keajaiban Tuan Cil yang masih kanak-kanak dapat bertahan tanpa bantuan obat apa pun!"