Nahkoda Malin berjalan diikuti tiga orang tamunya di atas karpet merah. Beberapa meter dari hadapan sang Sultan, Nahkoda Malin berlutut memberi hormat. Cil turun dari gendongan Madi lalu bersama dengan Madi dan Tan mengikuti gerak Nahkoda Malin dalam memberikan hormat. Cara memberi hormat yang tidak begitu berbeda pikir Madi dan Tan.
Sesuai apa yang disampaikan utusan Sultan kemarin, Nahkoda Malin memperkenalkan para tamunya yang sebenarnya berjumlah empat orang. Hanya saja salah satunya harus tinggal di kapal untuk menjaga lima ekor lumba-lumba air tawar.
"Lumba-lumba air tawar?!" Yang Dipertuan Besar Yam Sakti tampak tertarik mendengar tentang tamu-tamu spesialnya dan ingin tahu langsung seperti apa lumba-lumba air tawar.
"Benar sekali Yam Tuan Sakti." Jawab Nahkoda Malin.
"Seperti apa lumba-lumba air tawar yang Tuan Nahkoda maksud sudah cukup langka itu?"
