Madi tersenyum melihat kedatangan Cil dan Mai. "Hanya mengawasi Chun kerja. Dia suka mengantuk kalau sendiri, jadi biar semangat dan tidak mengantuk ditunggui kerjanya."
Chun yang mendengar perkataan Madi yang asal hanya bisa menghela nafas diiringi cengiran.
Mai mengangguk. "Mau diapakan kamar itu Tuan?"
"Hanya dibersihkan dan ditata ulang biar kamu bisa nyaman tidur di kamar itu." Jawab Madi penuh senyuman membuat Mai jadi tersipu malu karena merasa tersanjung.
Cil masuk ke dalam kamar, melihat dari samping pintu bagian dalam. "Ini kamar ABK yang pulang bersama kapal yang ditolong berapa hari lalukan pak cik?"
"Iya. Karena orangnya tidak ada, jadi untuk sementara, selama ekspedisi kita Mai akan tinggal di kamar ini."
"Yei... Cil bisa main sama acik tiap hari!" Cil berseru menghadap Mai.
Mai memegang ke dua tangan Cil lalu mereka berdua melompat riang seperti sepasang ibu dan anak laki-lakinya yang sangat akrab. "Acik juga senang bisa main sama Tuanku."
