'Tidakkah Tuan berkenan memberi saya panggilan?'
Madi tidak suka hal itu karena seolah ia memelihara bangsa jin walau almarhum Sultan Mahmud Syah II melakukan itu untuk melindungi Madi sebagai orang kepercayaan.
"Pak cik beri nama dia Si Putih saja." Saran Cil.
"Kenapa begitu Tuanku?" Madi memperhatikan Cil yang bersemangat ingin memberikan nama seolah bangsa jin itu hewan peliharaan barunya.
"Karena bajunya putih seperti sarung keris pak cik yang warnanya putih."
"Hum... begitukah." komentar Madi lalu berkata pada makhluk laki-laki saudara Si Hitam. "Baiklah, panggilanmu Si Putih."
'Terima kasih Tuanku!' makhluk yang kini bernama Si Putih itu memberi hormat.
"Baiklah, kalau begitu bisakah kalian berdua kembali atau pergi dari sini?"
'Baik Tuan!' jawab Si Hitam dan Si Putih bersamaan. Perlahan tubuh ke duanya berubah menjadi asap putih tipis lalu menghilang seolah tertiup angin.
"Ayo Tuanku, kita juga harus pulang." Madi menggenggam tangan kanan Cil untuk berjalan bersama.