Siapa yang bisa memperkirakan kalau nasib nahas juga dapat menimpa diri kita karena menjadi orang yang terlalu baik pada orang lain?
Di desa itu, mereka menyamar menjadi orang lain dan menyewa penginapan. Harganya murah dan nyaman. Jun juga memiliki waktu luang jadi dia pikir tidak masalah jika cuma membantu merawat anak kecil itu selama beberapa hari.
Di sisi lain, di penginapan itu, Sesoku melanjutkan apa yang hendak dia telitinya.
"Bukannya kau harus kembali ke laboratorium segera?" tanya Jun yang melihat Sesoku membuka tabir yang dia dapatkan dari Naraku, tabir itu semacam sekat yang menjadi wadah untuk menampung roh abstrak yang melebar di Naraku waktu itu.
Dan, "Yang benar saja!!" udara yang ada di dalam sekat itu benar-benar lembab, sama seperti yang dia rasakan di Naraku sendiri sebelumnya tapi, di luar sekatnya tidak panas.
"...."
"Ada apa?" tanya Jun heran yang merasa kalau Sesoku menemukan keanehan saat membukanya.