[LUNA]
Setelah hari itu, mereka bertiga tidak lagi mengerjaiku. Mereka bersikap seperti pelanggan yang baik pada umumnya. Lalu, Paman Bayu juga sudah pulang dari melaut dan membawakanku beberapa ekor ikan yang cukup besar.
"Wuah... ikan tangkapan Paman besar-besar."
"Kamu bawa ke dapur, minta Rumi untuk masak ikannya buat makan malam nanti."
"Siap, Paman."
***
"Wuuuaaaahhhh, menu makanannya banyak sekali. Ini semua dari ikan yang Pamanku bawa, kan? Kok, bisa banyak begini?"
"Ya, karena aku memasak semua bagian ikan yang memang bisa dimakan. Jadi, tidak ada satu pun bagian yang terbuang. Ya, kecuali isi perut dan kotorannya."
"Dan mumpung kedai sudah tutup, kita makannya di sini saja."
"Yeeeaaaayyyy!"
Gabby dan Laila tampak riang sekali.
"Kak Luna, lihat. Ini sup kepala ikannya enak banget, loh. Kakak harus coba."
"Oh, ya? Ya sudah, nanti Kakak coba."
"Ikan goreng tepungnya juga, Kak. Kakak juga harus coba."
"Iya, Kakak juga akan coba nanti."