Alasan yang diberikan Kei membuat ibunya Alice mengerti. Ibunya Alice menghargai keputusan Kei yang ingin memantaskan diri lebih dulu, walau dia terlihat sudah sangat mapan untuk menikah.
Tapi menikah tidak semudah itu. Masalah yang akan dihadapi pun akan berbeda dari masalah pribadi.
Kalau mereka tidak saling untuk mengerti dan memahami masing-masing pribadi, maka tak ada gunanya menikah. Jika memaksakan pun yang ada hanya celaka saja. Perkelahian, ketidaknyamanan lagi dan masih banyak hal lainnya.
Jika Alice memang mencintai Kei dan hanya ingin bersama pria itu, tak ada pilihan lain bagi ibunya. Ibunya juga tak ingin memaksakan kehendaknya pada puterinya ini, karena satu-satunya yang dia inginkan hanyalah kebahagiaan Alice. Jika Kei adalah bahagianya dan bukan Adam, maka ibunya harus merelakan hal itu. Toh Kei juga sepertinya pria yang baik dan bertanggung jawab untuk Alice.
