"Hei ini sudah waktunya pulang kerja, dimana suamimu itu?"
Rara yang tadi berjalan mendadak berbalik dan melihat semua rekan satu departemen mengintili dirinya. Tujuannya hanya satu, yaitu agar bisa bertemu dengan Reygan Samudra.
"Iya, kami sudah tak sabar untuk melihat dia"
Rara rasanya ingin menggampari wajah mereka satu persatu dengan tas tangan yang dibawanya ini. Begitu menyebalkan. Untuk apa juga mereka ingin tau tentang Rey, toh Rey adalah orang terkenal.
"Kalian pasti sudah sering lihat ditelevisi atau dikoran-koran dan majalah. Tidak ada bedanya kok" sela Rara marah.
Tadi setelah dia keluar dari ruangan yang dulunya milik ayahnya itu, rekannya pada bertanya dimana kacamata yang selalu Rara pakai, hampir saja penyamarannya terbongkar. Tapi beruntung hal itu tidak terjadi.
"Kalau dilihat secara langsung pasti lebih tampan dan keren. Biarkan kami untuk menyegarkan mata yang sudah lelah menatap layar komputer ini"