Lola menggantung handuknya kembali ke gantungan handuk yang ada di kamar itu.
Lola memperhatikan sekitar kamar yang dia pijak saat ini.
Kamar ini seperti tidak asing suasananya. Apakah ini kamar Beno dulu? Karena auranya mirip sekali.
Lola terkejut saat mendengar pintu diketuk dan mendapati ibunya Beno berada dibalik pintu itu.
"Ayo, makan dulu" ajak ibunya itu tersenyum hangat layaknya ibunya sendiri.
Lola mengangguk canggung. Ah walaupun ibunya Beno sebaik ini tapi tetap saja rasanya canggung.
Lola padahal sudah berkali-kali melemaskan otot-otot tubuhnya agar dia bisa rileks. Tapi tetap saja canggung sekali rasanya.
"Kau ingin makan malam apa?" tanya Ibunya Beno, peduli pada Lola.
"Bagaimana kalau yang hangat-hangat saja?" tawar ibunya lagi.
Lola jadi bingung harus bagaimana. Karena yang diinginkannya adalah mi rebus kesukaannya. Ini pas sekali suasananya, hujan lebat, dingin dan semangkuk mi rebus.