"Lalu kau menyetujuinya?"
Beno berbicara sampai terlihat urat dilehernya. Sepertinya dia benar-benar emosi.
Ya, bagaimana tidak emosi. Tiba-tiba Lola mengatakan ingin pergi tentu dirinya panik dan segera meninggalkan pekerjaannya.
"Apa hubungannya denganmu?" ketus Lola
Beno menganga dengan lebarnya mendengar ucapan Lola yang membuatnya semakin emosi.
Dengan berang, Beno mencengkeram kedua bahu Lola dan menatapnya dengan tatapan membunuh.
Lola yang kaget karena Beno jadi terlihat semarah ini, benar-benar diluar dugaannya dan itu sangat menakutkan.
"Katakan sekali lagi apa yang baru saja kau ucapkan itu" pintanya dengan nada dingin.
Seketika bulu kuduk Lola meremang karena hawa dingin yang dipancarkan Beno.
Sudah tau Beno galaknya bukan main, kenapa Lola masih saja berani mencari masalah.
Lola menahan napasnya saat Beno semakin kuat mencengkram bahunya.