Kei duduk dengan gelisah, perasaannya tak tenang dan sedari tadi hanya meremas-remas tangannya yang mulai berkeringat.
Selalu saja begitu, kalau sudah gugup seperti ini Kei tak bisa tenang dan rasanya ingin cepat-cepat selesai.
Kei melirik Alice yang entah bagaimana tampak tenang dan juga kalem. Menyeruput kopi pesanannya dengan senyuman diwajahnya.
Apakah dia tidak merasakan seperti yang Kei rasakan saat ini.
Sejujurnya Kei ingin mengakui hubungannya dengan Alice pada Ibunya Alice. Tapi Kei belum membicarakan hal ini dengan Alice. Dirinya tak ingin sampai salah bicara karena bisa berdampak kedepannya.
Kira-kira bagaimana dengan Alice sendiri. Dia ingin menyembunyikannya atau akan mengungkapkannya saat ini juga.
Duh Kei jadi semakin gugup tak karu-karuan. Rasanya seperti bertemu dengan Ibu Mertua.
Ah, Kei menertawai dirinya sendiri. Begitu naif keinginannya.
Alice yang melihat Kei gelisah itupun memberikan sedikit ketenangannya melalui genggaman tangan Alice.
