Beno saat ini tengah berada di kantor polisi, dan meminta kepada polisi agar dirinya bisa bicara berdua saja dengan pria itu.
Karena jika ada polisi yang mengawasi mereka, pria itu tidak akan berani menyebut nama Willy.
Polisi tadi juga sudah mengingatkannya bahwa pria itu memiliki gangguan mental.
Astaga, Beno benar-benar tak mengerti lagi isi pikiran Willy.
Dan disinilah Beno sekarang, di sebuah ruangan yang tak terlalu besar sedang menunggu pria itu dibawa dari ruang tahanannya. Beno akan memaksa pria itu apapun dan bagaimanapun caranya untuk membuat dia bicara dan mengakui bahwa memang Willy yang menyuruhnya.
Ceklek. Suara pintu dibuka, dan terlihatlah pria itu dengan baju tahanannya, juga borgol ditangannya.
Petugas yang mengantar pria itu kemudian pamit, meninggalkan Beno berdua dengannya.
"Apa yang ingin kau ketahui?" katanya langsung tanpa basa-basi