Kei keluar dari kamarnya hendak melihat Alice lagi. Apakah dia masih marah karena Kei bersikap dingin padanya atau tidak.
Namun sayang, Kei tidak menemukan Alice di ruang tamu, dirinya lalu berjalan menyusuri sekeliling apartemennya, dapur, kamar tamu, hingga balkon. Tapi tetap tidak menemukan Sang Editor yang kemarin diciumnya itu.
"Kemana lagi dia itu" lirih Kei lalu menghembuskan napas kasar.
Berjalan kembali ke ruang tamu dan menemukan sebuah catatan kecil.
'Aku akan pergi bekerja. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu'
Satu kalimat yang cukup membuat Kei untuk bernapas lega. Kei kira Alice akan sungguh-sungguh pergi.
Namun hal itu juga memunculkan ide jahilnya.
'Hubungi aku jika kau butuh sesuatu'
Kei berpikir sesuatu apa yang sedang dibutuhkannya saat ini. Kei memikirkan dengan keras namun tak menemukan jawaban yang cocok.