"Sebaiknya kau peringati Rara untuk tidak berhubungan dengan Willy"
Perkataan Beno terus terngiang-ngiang di kepala Rey. Beno sendiri sudah pulang sekitar satu jam yang lalu dan sebelum dirinya pulang, Beno memberikan perhatian itu padanya. Rey tau, menghadapi Alexa dan Nial saja sudah kewalahan apalagi jika ditambah dengan adanya Willy.
Benar-benar membuatnya sakit kepala.
Rey mengacak-acak rambutnya frustasi. Semenjak bertemu Rara, masalah Rey jadi kian komplit.
Tapi Rey yakin jika dirinya bisa melewati semua itu.
Rey memutar kenop pintu kamar Rara perlahan. Rey tidak masuk, hanya ingin memandangi Rara yang tengah tertidur pulas.
Namun seketika keputusannya berubah. Rey mengambil napasnya perlahan lalu melangkahkan kaki masuk ke kamar Rara.
Rey mengangkat kursi yang ada di meja rias Rara lalu meletakkannya di samping ranjang Rara.
Duduk memandangi Rara. Napasnya teratur, selimut yang dipakainya turun hingga ke perutnya.