"Wow.. Ini pertama kalinya aku mengambil tempat di lantai 2" Rara berdecak kagum sembari mengedarkan pandangannya melihat sekeliling cafe.
Karena ini adalah area terbuka, Rara bisa melihat cahaya-cahaya yang terpantul dari lampu rumah, ruko, bahkan lampu jalan.
"Rey, kemarilah" ajak Rara pada Rey.
Rey menggeleng tapi Rara berkeras agar pria itu juga melihat keindahan ini.
"Ayolah" ajak Rara lebih berusaha lagi
Rey mengangkat bahunya lalu berdiri dan berjalan ke arah Rara, berhenti tepat di samping Rara.
"Kau sering duduk disini?" tanya Rara meremas lengannya karena hawa dingin Semarang di malam hari.
"Ya"
Rey melepaskan jaket yang dikenakannya lalu memberikannya pada Rara
"Pakailah. Aku tak ingin kau sakit" ujarnya dengan raut wajah datar. Walaupun datar namun Rara tau jika dirinya perhatian, hanya menyembunyikannya saja.
Rara tersenyum, rasanya pipinya panas karena malu.
"Terima kasih"