Kei sekuat tenaga menahan dirinya, mempertahankan kesadarannya untuk tidak melakukan sesuatu yang akan disesalinya.
"Aku akan siapkan sarapan. Hari ini aku harus bekerja" kata Alice lalu berdiri dan membawa baskom itu
Ah iya. Kei juga teringat bahwa dirinya hari ini memiliki pertemuan dengan Majalah Times.
Kei pikir dirinya tak bisa pergi, karena hal itu tak memungkinkan lagipula Alice pasti tidak akan setuju.
Kei menghela napas. Dirinya tak suka berakhir dengan keadaan seperti ini.
Kei rasanya hampa jika satu hari saja tidak menulis di laptop kesayangannya.
Kini Kei harus terbaring di rumah Alice dan bukan di rumahnya.
Kei pasti akan mati kebosanan jika ia hanya berdiam diri di rumah ini dan tidak melakukan apapun.
Kei mendecakkan lidah, rasanya kesal sekali.
Dering ponsel mengalihkan kekesalannya. Kei meraih ponselnya dan melihat di layar siapa yang menghubunginya sepagi ini.
Beno.
"Kau dimana?"" tanyanya
"Di rumah Alice" jawab Kei singkat