Kemarin itu sangat melelahkan baginya, perjalanan pulang dari pernikahan Rey dan Rara benar-benar menguras tenaganya.
Untuk itu, di hari Minggu yang cerah ini, Kei lebih memilih menghabiskan waktunya di cafe favoritnya.
Tentu saja cafe milik Beno. Cafe My Taste.
Namun Kei lebih memilih duduk di lantai 2, yang merupakan area terbuka, sehingga dirinya bisa menghisap rokok dengan bebas.
Kei menghembuskan asap rokok terakhirnya lalu membuang puntung rokok di asbak yang disediakan oleh cafe.
Lalu meneguk kopinya. Kei merasa lega karena akhirnya dirinya memiliki waktu sendiri.
Lelah dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini. Bahkan Kei juga tidak ada lagi menghubungi Angel.
Kei menghela napas panjang. Kepalanya terasa berdenyut-denyut karena memikirkan naskah akhir novelnya.
Namun, sesuai janji Alice telah mengedit naskah dan segera akan dicetak.