Akhirnya Zain benar-benar memutuskan pulang. Dia berjalan memasuki rumahnya yang terasa asing baginya.
Dia sangat mencintai rumahnya. Tapi juga dia dibingungkan oleh isi rumahnya. Zen berbaring di ruang tamu. Sambil memejamkan mata rapat.
'Ya Allah. Apa yang harus aku lakukan aku memang sangat mencintainya. Apa dia masih sedih karena sikap ibu? Dan aku harus bagaimana lagi?' tanya Zayn dalam hati yang kebingungan.
Malam itu tiba-tiba suasana di luar rumah hujan deras. Suara hujan yang sangat menakutkan beserta angin. Membuat terkejut ketika mendengar suara guntur yang menggelegar. Zen segera bangun dan berjalan ke kamarnya.
Dia terus menetapi istrinya yang sedang tertidur pulas.