"Satu minggu, Oh iya kamu udah daftar belum di pondok?" tanya Dilan.
"Belum, Madin nya juga belum, kata Mas Zaini disuruh nunggu datangnya Romo kiyai," jawab Fajar.
"Kamu sekarang kelas berapa Dil?" tanya Fajar.
"Baru kelas tiga, lha kamu berencana masuk kelas berapa?" lanjut Dilan.
"Ya kelas satu lah, emang ada kelas dibawahnya?" tanya Fajar dengan polosnya.
"Ya gak adalah, ya kelas satu itu yang paling bawah," jawab Dilan.
"Oh kirain ada TK atau PAUD nya gitu," jawab Fajar.
"Sialan kamu, gak sekalian SLB?" tanya Dilan dengan sewot.
"Ya enggak Dil emang kalau ada aku akan masuk di kelas yang paling bawah pokoknya, karena aku sama sekali belum tau bacaan ngaji," papar Fajar.
"Daftar pondoknya berapa to biayanya?" tanya Fajar.
"Seingat ku pondok seratus ribu dan madin lima puluh ribu," balas Dilan.
"Ya moga-moga uangku masih," ujar Fajar.
"Ya kalau habis bon saja," celetuk Dilan.
"Hahaha iya ya, masak kalah dengan warung kopi?" ujar Fajar berkelakar.
