Mentari pagi bersinar setelah salat subuh semua berkumpul Andra dan Anna segera pergi ke rumah sakit.
Rafi berjalan menghampiri Rafa yang sibuk di depan layar laptopnya.
"Kau tau aku pemuda yang akan terjerat cinta pemudi. Kau tau rasa rindu bukan sebatas tidak bertemu. Bukan sekedar karena tidak saling menatap. Melainkan rasa rindu itu hadir karna canda tawa bersama. Kenangan yang mengikat dan menghadirkan rasa rindu. Maafkan aku jika ku tidak sempurna, caraku juga berbeda." Mendengar Rafi yang terus berkata-kata. Rafa jelas terpana dengan kata adiknya.
"Cie terpana ... aku memang puitis dari dulu," ledek Rafi lalu memeluk Rafa. Rafa tertawa aneh dengan prilaku adiknya.
"Nggak usah ngarang deh, kenapa kamu? Broken heart?" tanya Rafa. Rafi mengangguk melas sambil manyun.