Dengan kaki gemetar, Hana melangkah mendekati sebuah rumah sederhana yang kini masih sama bentuk dan desain nya. Pemandangan yang asri alami membuat desa itu terasa sejuk.
Rumah orang tua Hana berada di sebuah desa terpencil, dimana desa itu di kelilingi oleh ladang dan perkebunan teh, dedaunan yang hijau, mengelilingi pedesaan tersebut, membuat mata yang memandang merasa nyaman dan betah.
Tok tok tok.
Tangan mungil Hana mengetuk pintu dengan perasaan nya yang gugup bahagia.
"Siapa ?" Suara perempuan dari dalam, saat mendengar sebuah ketukan pintu di rumah nya.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki menuju mereka yang kini berdiri di depan pintu rumah tersebut.
Pintu terbuka, dan menampakkan sosok wanita paruh baya.
"Hana," Kata wanita itu dengan ekspresi wajah nya yang memucat karena terkejut dengan kedatangan gadis muda, yang tak lain adalah Hana.
"Ibu," balas Hana dengan air mata yang kini mulai tumpah membasahi kedua pipi chubby nya.