Anna yang mendapat perlakuan seperti itu membuat jantung nya kembali berdebar. Wajah tampan yang terpampang begitu dekat dengan wajah nya, hingga diri nya dapat melihat jelas kulit David yang seputih salju, mata tajam nya yang indah, hidung mancung serta bibir merah nya yang sexy membuat Anna semakin berdebar, tak sadar kini wajah nya telah memerah.
"Bolehkah ?" Suara berat David membuat Anna tersadar.
"Apa ?" tanya Anna gugup.
Jari telunjuk David menyentuh bibir mungil gadis yang sekarang semakin merona karena ulah nya.
"Bolehkah ?" Jemari nakal David mengelus bibir Anna, Menandakan bahwa ia sedang meminta izin nya.
"Apa yang kakak maksud ?" Anna berpura- pura tidak mengerti, karena ia merasa sangat malu untuk mengakui bahwa ia sebenar nya juga menginginkan hal itu.