"Tapi kalau itu benar, dan apalagi sampai Leo yang menyukai mu, kamu beruntung sekali, dia tampan, putra tuan David orang terkaya dan tersukses di kota ini, kamu harus baik-baik sama dia." Kata si guru yang terdengar seperti penjilat.
"Aduh jangan berpikiran seperti itu, tidak baik, mereka murid saya, tidak sepatut nya berbicara seperti itu." ujar Bu Maya yang tidak suka dengan pola berpikir guru tersebut.
"Lah apa yang salah ? Kamu cantik dan masih muda, wajah lah jika para murid menyukai mu, aku dengar-dengar banyak murid laki-laki yang mengejar-ngejar kamu, aku pikir sih kamu harus mempertimbang kan Leo, dia bukan murid biasa di sini." Kata si guru yang tidak begitu profesional dalam berpikir.
"Maaf saya tidak tertarik, siapa pun Leo, saya tidak akan pilih kasih, saya akan membimbing mereka dengan cara yang sama, di mata saya, Leo mau pun murid lain nya sama saja, sama-sama seorang siswa yang harus saya didik dengan baik." ucap Bu Maya dengan tegas.