"Woaaah, persia putih!" seru Apo sambil menggendong seekor kucing. Dia pun menghabiskan waktu dengan melukis kucing tersebut. Namun sistem tidak tahu game ini ber-setting tahun berapa. "Kok bisa?"
[Ya bisa. Kan hanya game, Tuan?]
[Developer kami hanya mementingkan dunianya didesain secara lengkap. Masalah unsurnya dari masa lalu atau masa depan, itu tidak menjadi ukuran]
"Ho, masuk akal sih," kata Apo sambil memberesi alat-alat lukis. "Pantas, isinya rupa-rupa ya. Segala ada pohon maple di Inggris begini. Padahal biasanya kan di Korea atau Jepang loh—ehem, setahuku ya."
[Ha ha ha]
Apo menunjuk-nunjuk sistem dengan kuasnya. "Jangan tertawa, sistem. Jelek tahu suara robotmu," julidnya. "Cih ... kalau dipikir-pikir kau jadi sok asik, ya sejak ada yang meninggal? Kenapa? Mulai sayang padaku he?"
[Yaelah, Tuan Nattarylie]
"Ha ha ha ha ha ha."
Percayalah, Apo jadi suka menggoda si sistem laknat. Apalagi layar melayang itu jadi mirip-mirip sepertinya.