Setelah menenangkan diri untuk beberapa saat, diriku berusaha mencari tau penyebab darimana asalnya mata seram itu.
Aku pergi ke perpustakaan sekolah untuk mencari jawabannya.
"Mungkin aku tidak perlu masuk ke kelas dulu deh." Kataku yang merasa bersalah karena kehilangan kendali dan membuat pak Harfey terluka cukup parah.
Beliau langsung dibawa ke tempat pengobatan terdekat untuk dirawat, ternyata pak Harfey baik-baik saja. Tapi tetap saja aku belum berani untuk kembali ke kelas bersama pak Harfey setelah kejadian itu.
Aku pun sampai di perpustakaan sekolah.
"Wow, tempat ini bagus juga ternyata!" Kataku yang kagum melihat kehebatan perpustakaan sekolah sihir ku. Lalu aku bertemu dengan seorang pustakawan pria yang ada di dekat pintu masuk perpustakaan.
"Permisi,saya ingin mencari buku tentang sihir hitam kutukan,apa buku itu ada?" Kataku yang bertanya pada sang pustakawan.
"Hmm..? Kenapa kau mencari buku yang seperti itu? Murid seperti mu seharusnya belum mencari buku yang berbahaya. Bagaimana kalau aku sarankan kau mencari buku tentang dasar-dasar ilmu sihir?" Kata si pustakawan yang kebingungan sambil memberi saran.
"Tidak,terima kasih, yang aku cari sekarang adalah buku tentang ilmu sihir hitam." Jawabku terhadap pertanyaan si pustakawan
"Haah~, baiklah jika kau memaksa. Buku sihir hitam ada di lorong nomor 8." Kata si pustakawan yang memberi tau tempat buku yang aku cari-cari.
Aku pun pergi mencari buku itu di lorong nomor 8.
"Oh, ini dia!" Akhirnya aku menemukan buku tersebut.
Tidak kusangka buku itu tebal dan agak berdebu. Mungkin jarang ada orang yang membacanya.
"Heh! Sihir kutukan DarkSoul ?"kataku yang terkejut melihat halaman yang menjelaskan tentang sihir hitam yang mengutuk jiwa korbannya sampai ke keturunan terakhirnya.
"Oh astaga!!!" Kataku yang semakin takut membaca buku itu.
Ternyata di buku itu dikatakan bahwa sihir kutukan DarkSoul mengutuk korbannya hingga keturunan terakhir. Kutukan ini hanya dapat dihilangkan dengan mengambil 1 jiwa manusia terkejam dan memasukkannya di dalam batu jiwa yang terletak di puncak gunung kegelapan di Barat. Karena merasa cukup membaca buku itu, akupun memutuskan untuk pergi mencari buku yang serupa.
Bruuk(Menabrak sesuatu)
"Hey jika jalan gunakan mata mu!" Kata orang yang aku tabrak.
Ternyata orang yang ku tabrak adalah Lucy, orang pertama yang aku temui di sekolah ini,sekaligus teman pertama ku.
"Oh,Lucy ya. Maaf kan aku. Tadi aku baru saja akan kembali ke kelas." Kataku dengan nada agak gugup.
"Heh? Ternyata Albert. Aku kira kau orang lain. Kata Lucy yang ikut terkejut melihat ku.
"Buku apa yang kau pegang itu." Kataku yang berusaha mencari topik pembicaraan.
"Oh, ini hanya buku tentang ilmu sihir penyembuhan." Jawab Lucy
"Kau sendiri sedang membaca apa?" Kata Lucy yang juga melempar pertanyaan yang sama.
"Heh bukan apa apa hanya buku sihir biasa kok." Kataku dengan nada gugup karena takut Lucy akan takut jika mengetahui apa yang terjadi padaku beberapa saat yang lalu.
"Hmm? Aku tidak percaya! Sini berikan!" Kata Lucy yang memaksa ku untuk memberikan buku yang aku pegang.
Dan terjadi lah perebutan buku antara aku dan Lucy di perpustakaan.
"Baiklah baiklah! Kau menang,akan aku perlihatkan buku apa yang ku baca." Kataku yang menyerah pada Lucy karena aku tidak mau membuat kegaduhan di perpustakaan.
"Tapi kau harus berjanji untuk tidak memberi tau siapa pun!" Kataku
"Baiklah." Kata Lucy dengan tersenyum.
Aku terkejut melihat buku yang kupegang berubah menjadi buku tentang sihir-sihir dasar.
"Apa yang terjadi?" Kataku yang kebingungan melihat buku yang berubah menjadi buku yang lain.
"Oh, ternyata kau mengatakan yang sebenarnya. Maaf ya atas kesalahpahaman tadi." Kata Lucy sambil meminta maaf padaku.
"Tidak kau salah! Tadi buku yang kupegang bukanlah buku ini!" Kataku pada Lucy dengan kebingungan.
"Lalu kau tadi membaca apa?" Kata Lucy yang keheranan melihat ku.
"Tentang ilmu sihir hitam." Jawabku pada Lucy
"Hahahahaha." Lucy tertawa melihatku.
"Heh? Apa yang lucu? Aku serius!" Kataku yang kebingungan.
"Biar kuberi tau sesuatu ya. Disini mempelajari sihir hitam itu ilegal tau." Kata Lucy yang geli melihatku.
"Lalu kenapa pustawan itu bilang disini ada buku sihir hitam?" Tanyaku kepada Lucy.
"Disini tidak ada buku sihir hitam. Lagipula pustakawan yang mana yang kau maksud? Pustakawan disini itu aku tau." Kata Lucy sambil memberitau kalau dialah satu satunya pustakwan di sekolah ini.
"Heh? Lalu yang memberi tau ku tentang lorong ini siapa?" Kataku yang semakin merinding.
"Tidak ada siapa pun disini selain kau dan aku. Karena saat ini masih jam pelajaran. Dan aku ditugaskan disini sampai jam istirahat." Kata Lucy
"Mustahil!" Kataku yang kebingungan bercampur takut.
"Oh ya kau ini memangnya tidak masuk kelas?" Tanya Lucy
"Oh, baiklah aku pergi dulu ya. Kataku yang pergi dari perpustakaan yang mistis itu.
"(Apa aku ini sudah gila ya? Tidak mungkin! Aku bersumpah memegang buku tentang sihir hitam dan berbicara dengan pustakawan yang misterius itu.)" Kataku dalam hati.
"Hah sudahlah lebih baik aku mencari tau tentang kutukan yang aku derita ini." Kataku sambil berjalan menuju kembali ke kelas.