"Aku sering datang ke rumah Nyonya Adelia Grace sepulang sekolah. Tak lama, hanya terkadang menghantarkan makan malam untuknya. Grandma, suka makan mie instan sebab tak ada yang memasak untuknya." Amanda mulai membuka mulut. Melirik sejenak pria dewasa yang hanya mengangguk sembari menghela napasnya kasar. Satu kalimat penjelas yang mudah untuk dimengerti. Amanda hanya melakukan hal yang baik untuk Nyonya Adelia. Tak lebih dari itu. Rasa kasih dan sayang yang ada di dalam hati gadis itu benar-benar murni dan suci. Ia hanyalah gadis polos yang mudah memberikan simpati untuk orang di sekitarnya.
"Kedua ... aku selalu merayakan ulang tahun Nyonya Adelia Grace sehari sebelum atau sehari sesudahnya. Tepat di hari ulang tahun wanita tua itu, mommy selalu mencari-cari alasan untuk membuatku sibuk."
Ge kini mengangkat wajahnya. Ditatapnya sang putri penuh dengan penghayatan. "Mommy tau kau sering datang dan merayakan pesta itu?"