"Ritter membohongi Anda, Tuan Ge. Anda tak sadar akan hal itu?" ucap Wanita itu menegaskan. Tuan Ge bungkam. Tak berbicara sebab dirinya tak tahu harus menjawab seperti apa untuk sekarang ini? Kalimat yang terucap dari celah bibirnya terkesan begitu nyata penuh dengan fakta.
"Anda benar-benar bodoh, Tuan—"
"Jaga mulutmu, Nyonya Stella." Tuan Ge menyela. Jengkel mulai dirasa oleh pria itu. Kini tatapan matanya tajam bak ujung jarum yang ditujukan tepat di depan bola mata lawan bicaranya. Benar, katanya. Ge memang tak begitu mengenal Ritter Lim. Ia hanya sempat menyelidiki latar belakang pria itu sebatas dimana ia tinggal dan bersama siapa? Bagaimana keluarga dan lingkungannya di Korea sana. Semua terlihat dan terkesan wajar. Ia hanya pria miskin anak dari petani sayur dengan lahan yang luas.