"Aku ...." Luna gagap. Ia tak mampu menjawab dengan satu patah katapun. Dirinya merasa ada yang aneh di dalam hatinya. Ia tak pernah sedikitpun berpikir untuk tertarik dan menyukai Damian. Pria baik satu ini adalah harapan terakhir Luna bisa menemukan sahabat baik selain Eva dan Barend. Luna hanya tak ingin, jikalau ia menyukai Damian, maka semua yang sudah berjalan baik akan menjadi kacau tak terkendali. Hidupnya sudah susah belakangan ini. Tak ada William hanya ada masalah dan ketidaknyamanan yang selalu saja datang menghampiri dirinya.
"Aku hanya bercanda!" Damian menyentak. Membuyarkan wajah sedih penuh penyesalan yang dilukis oleh Luna di atas paras cantiknya. Tatapan matanya kembali naik, tepat menitik ke arah paras tampan milik Damian. Pria itu tersenyum padanya. Manis dengan lesung pipi yang menghiasi.