Sepasang kaki itu melangkah dengan kecepatan sedang. Membelah lorong bangunan kantor yang melindungi tubuh kekarnya dari jepretan kamera wartawan juga reporter di luar sana. Tuan Ge terus menatap lurus ke depan. Tak menoleh meskipun seseorang menyapanya dengan ramah. Hari ini ia terlihat lebih arogan dari biasnya. Jika biasanya ia akan tersenyum ramah membalas para anak buahnya juga pegawai di sini, maka hari ini Tuan Ge terlihat tak acuh. Kiranya bukan sebab informasi yang didapatnya beberapa menit yang lalu. Seorang pria datang padanya dan mengatakan bahwa seluruh pegawai magang sudah ada di kantor. Menunggu keputusan darinya untuk memulai pekerjaan hari ini. Semua sudah dibagi sesuai posisi dari profil yang diterima olehnya beberapa minggu yang lalu. Ge hanya perlu meresmikan saja. Tak ada masalah. Jadi jika sikap arogannya hari ini sebab itu, maka terlalu beralasan saja.