Seperti dirinya kalau sedang merajuk, memilih duduk seorang diri tanpa ada teman yang mengandinginya. Amanda menepi dari keramaian untuk mencari kedamaian untuk dirinya sendiri. Kiranya kabar keputusan hakim pasti sudah sampai ke telinga gadis yang memilih mangkir untuk tak menghadiri sidang sang ibunda. Bukannya tak setia, bukan juga ingin jadi anak durhaka. Luna paham benar, apa yang dirasakan oleh gadis itu. Sakit hatinya, patah sudah harapannya dan hilang sudah separuh kebahagiaan yang ada di dalam dirinya saat ini. Ibunya harus merasakan apa yang dirasakan oleh para penjahat yang ada di dunia ini. Wanita itu pasti banyak menderita nantinya. Amanda tak bisa membayangkan hal itu terjadi pada sang ibunda.