Langit biru menghiasi, udara lebih hangat dari tadi pagi selepas fajar menyeruak dari balik dedaunan untuk menampakkan wajahnya. Menghiasi di atas langit dengan gumpalan awan putih yang menemaninya. Siang hampir tengah hari, Nyonya Olie masih kokoh di tempatnya untuk menunggu sang putri mau membuka matanya sekarang ini. Sejak kemarin malam selepas kecelakaan itu terjadi padanya, Luna tak mau membuka matanya. Ia masih tertidur dengan memejamkan rapat kedua mata bulatnya itu. Setiap detik juga setiap menit dilalui dengan tak pernah henti untuk mengirim doa baik pada sang putri. Nyonya Olie berharap Luna segera bangun dan membuka matanya. Ia berharap sang putri segera memandangi wajahnya lalu tersenyum ringan. Meksipun, Nyonya Olie tahu, bahwa Luna tak akan pernah bisa tersenyum selepas semua yang menimpanya juga si calon bayi.