"Ada yang ingin bertemu dengan dirimu, Mr. Ge." Seseorang menyela aktivitas pria yang sedari tadi kokoh memandang koran di depannya. Ia sedang bersantai, sebab jam makan siang datang menyapa. Kiranya dirinya bisa bernapas lega untuk sejenak. Tak harus mempersiapkan ini itu sebab besok lusa dirinya harus pergi ke Los Angeles. Menghantar sang ibunda juga pria gendut yang katanya ingin mengekori sampai ke tanah orang. Alasannya cukup jelas. Ia tak punya tujuan yang pasti berada di tempat ini. Tak ada keluarga kandung lagi. Sang saudara kembar sekaligus kakak yang sedikit lebih tua umurnya itu sudah tiada. Bumi menelan raganya, lambat laun, waktu membuat kenangannya di masyarakat mulai hilang. Tak ada sisa yang bisa diceritakan pada dunia tentang kebaikan sang kakak. Sedih rasanya, tetapi inilah hidup barunya. Mau tak mau, jika tak ingin mati dihantam keadaan, maka ia harus berjalan sebagaimana mestinya. Hidup dengan lembaran dan pilihan yang baru.