Luna mengangguk ragu. "Aku hanya sedang mencari waktu yang tepat. Mereka selalu mengirimi pesan dan memintaku untuk datang berkunjung, tetapi aku selalu menolaknya. Aku beralasan kalau aku sedang benar-benar sibuk untuk meneruskan kuliahku."
Barend mengerti dengan pola pikir gadis yang ada di sisinya itu. Luna tak mau, kalau ketika anak ini lahir, maka kedua orang tua Damian akan mengambil hak asuhnya. Ia tak ingin dipisahkan dari anak kandungnya sendiri. Meksipun tak benar-benar berpisah tetapi tetap saja, akan terasa sulit menjalani hidup dan sisa masa kuliah tanpa melihat buah hatinya.
"Kau pasti mempermasalahkan pasal hak asuh bukan?" tanya Barend tiba-tiba. Anggukan kepala dari gadis yang ada di sisinya itu cukup untuk menjawab semua tanda tanya yang ada di dalam kepala Barend saat ini.