Pagi membuat sebuah lembaran cerita yang baru. Semua aktivitas kembali berjalan sebagaimana mestinya. Luna harus pergi ke dalam bangunan kampus, ia masih menyandang status sebagai seorang mahasiswi dari sebuah universitas ternama di Amsterdam. Meksipun keadaannya tak sama lagi tetap gadis itu harus terus berjalan ke depan untuk membantu masa depannya bersama sang buah hati.
Luna menatap sebuah tempat yang kini sudah kosong tak lagi penuh dengan bunga-bunga tanda duka. Dulunya, di tempat itu doa dan harapan baik dikumpulkan oleh orang-orang, untuk kekasihnya. Mengiringi perjalanan Damian menuju ke sebuah tempat yang tak terhingga jarak jauhnya. Semuanya kembali normal sedikit demi sedikit, semuanya mulai kembali pada tempatnya.
"Luna, bagaimana harimu?" tanya seseorang muncul dari belakang tubuhnya. Gadis itu memutar tubuhnya dengan ringan. Ia menatap siapa yang baru saja datang dan mengambilnya fokusnya.