"Kenapa terus menundukkan wajah? Kau malu atau kau sedang bersedih? Lama ibu tak melihatmu, Luna. Jadi angkat wajah itu dan tatap ibu dengan benar." Wanita tua itu terus saja mencoba untuk membuat sang putri kembali menatap ke arahnya. Selepas menanyakan kabar dari sang putri juga bayi yang ada di dalam kandungannya itu, Luna hanya diam sembari terus menundukkan pandangannya. Ia tak mau menatap wajah tua dan lelah milik ibu kandungnya itu. Suasana berubah begitu saja. Bukan sambutan yang hangat, Luna memberi kesan lain untuk kedatangan ibunya kali ini. Bukannya tak senang, jujur saja, Luna sangat bahagia melihat kedatangan sang ibunda pulang ke rumahnya. Namun, tidak untuk fakta bahwa ibunya sudah tahu perihal janin yang sedang tumbuh di dalam perutnya saat ini. Sebenarnya, Luna belum siap untuk menceritakan semuanya.