"Maaf jadi merepotkan dirimu, Mr. Ge." Gadis itu menoleh ke arah kursi kemudi yang ada di sisinya. Seorang pria duduk dengan rapi berbalut pakaian tebal di atas tubuhnya saat ini. Sabuk pengaman yang terpasang di depan dadanya menjadi pembatas untuk segala pergerakan yang ia lakukan saat ini. Tuan Ge terus menatap ke depan, meskipun suara Luna mulai menyela keheningan yang ada. Pria itu tak benar-benar mengabaikannya, ia tersenyum manis pada si gadis cantik yang ada di sisinya itu tanpa harus menoleh atau memandangnya. Luna paham, ia bukan gadis bodoh dan manja. Tuan Ge sedang fokus menyetir di jalanan yang sedikit padat. Jadi respon dalam bentuk apapun, akan diterima Luna dengan baik. Walaupun itu hanya lengkungan bibir yang tipis hampir tak terlihat.